Rabu, 20 Oktober 2010

Metode Dasar Penyembuhan POTD Satya Buana

oleh : Kharisma Abadi

Bagaimana sebenarnya teknik membantu penyembuhan untuk orang lain ? Pertanyaan ini seringkali muncul pada kawan-kawan di tingkat pemula sampai Tiga Serangkai. Tapi tidak jarang juga yang sudah tingkatan PM (Prana Midi) juga menanyakan hal ini.

Sebenarnya, teknik penyembuhan untuk membantu orang lain melalui sistem POTD Satya Buana sangatlah mudah dan sederhana. Bahkan, lebih mudah daripada mengemudikan sepeda motor. Yang diperlukan hanyalah ketulusan niat yang ikhlas, berdoa kepada Tuhan mohon pertolongan dan ridha-Nya serta rasa percaya diri.

Dari pengalaman selama ini, yang sering menjadi ganjalan adalah syarat ketiga itu. Banyak yang merasa kurang percaya diri terhadap kemampuannya sendiri. Penyebabnya banyak faktor. Ada yang merasa power getarannya kurang, jarang latihan, atau ragu-ragu karena pasien yang hendak dibantu penyakitnya tergolong kelas berat.



Padahal, tidak perlu merasa kurang percaya diri. Pada tingkat pemula atau sesaat setelah anda diselaraskan kali pertama, maka sistem tenaga dalam sudah berfungsi. Nah, untuk mempertajam fungsi tersebut, khususnya fungsi membantu penyembuhan orang lain, ada tips dari saya : carilah pasien sebanyak-banyaknya. Setiap anda menemui orang sakit, tawarkan penyembuhan tenaga dalam secara sukarela.

Ada lagi. Mulailah menyembuhkan pasien anda dari penyakit kelas ringan dulu. Seperti demam, masuk angin, kecapaian, atau flu. Jangan lupa untuk membiasakan diri mencuci tangan anda dengan air sabun atau antiseptik seusai menerapi orang lain, agar bila ada sebaran virus / bakteri bisa segera ternetralisir. Pada power getaran tingkat pemula, bila rajin latihan sesuai silabus, sebenarnya sudah bisa menggetarkan limbah non medis kategori tertentu hingga terproses keluar. Jika hal itu terjadi, saya percaya bahwa pengalaman pertama menggetarkan limbah non medis akan menjadi hal yang tak bisa anda lupakan.

Sekarang masuk ke bagian teknik dasarnya. Pertama, sarankan pasien untuk duduk bersandar dengan rileks pada kursi. Mintalah pasien untuk berdoa mohon kesembuhan kepada Tuhan. Bila dia muslim, mintalah untuk membaca istighfar dalam hati selama proses terapi.

Kedua, mintalah pasien untuk memejamkan mata agar pandangan tidak kemana-mana. Selain itu, jika sekiranya ada indikasi non medis, dalam kondisi mata yang terpejam itu mintalah si pasien untuk mengangkat bola mata 20 derajat ke atas agar gelombang pikiran pasien masuk ke dimensi metafisika.

Ketiga, mulailah menghantarkan pasien dengan menghitung mundur ke belakang, mulai dari angka 10, 9, 8, 7, sampai angka 0. Tanamkan sugesti pada pasien bahwa semakin hitungan mundur ke belakang, badan harus semakin rileks…tidak boleh ada ketegangan sedikitpun. Begitu hitungan masuk ke angka 0, maka badan pasien sudah dalam kondisi rileks total. Jangan lupa ingatkan pasien untuk beristighfar dalam hati dan dihayati istighfarnya itu.

Keempat, niatkan untuk memohon ridha Tuhan membantu menyembuhkan penyakit pasien anda. Lalu mulailah pancarkan energi melalui cakra mahkota dan cakra solar plexus pasien. Bayangkan sinar putih memancar dari tangan anda dan masuk ke seluruh tubuh pasien. Teknik membayangkan sinar putih ini cukup membantu anda dalam melatih imajinasi dan memang daya imajinasi akan banyak membantu dalam kondisi tertentu. Tetapi jika anda termasuk orang yang susah mengimajinasikan sesuatu, tidak usah khawatir. Energi penyembuhan tetap memancar dan masuk ke sirkulasi tubuh pasien meskipun tanpa membayangkan apapun.

Kelima, lakukan metode pemancaran energi ke cakra mahkota dan cakra solar plexus tersebut setidaknya dalam durasi waktu 10 – 15 menit. Inilah yang saya sebut metode dasar. Pada skala penyakit kelas ringan, misalnya masuk angin atau kelelahan, metode ini sudah cukup ampuh. Bila keluhan pasien anda ada di bagian organ tubuh tertentu, maka setelah menerapkan metode dasar ini, silahkan pindahkan pancaran energi langsung ke sasaran organ tubuh yang bermasalah dan lanjutkan terapi paling tidak sampai 30 – 45 menit.

Keenam, bila terapi dirasa sudah cukup, hantarkan pasien untuk bangun kembali, dengan intruksi hitungan mulai dari angka 1 sampai 10, hitung dan ucapkan secara perlahan agar pasien bisa merasakan naiknya tahap “kesadaran”. Pada hitungan ke 10, intruksikan pasien untuk tarik nafas panjang dan membuka mata. Maka, selesai sudah terapi anda.

Sekedar catatan : teknik keenam ini tidak usah dilakukan bila ternyata pasien anda tertidur selama terapi. Jangan bangunkan pasien dan biarkan dia tidur, karena tidur adalah bagian dari recovery (pemulihan).

Bagaimana ? Mudah bukan menerapi penyembuhan orang lain. Saya sangat menyarankan anda untuk sering-sering berlatih menerapi penyembuhan orang lain. Kalau perlu, datangi orang yang sakit dan tidak perlu menunggu ada orang yang meminta bantuan anda.

POTD Satya Buana kini menerapkan aturan pemberian sertifikasi penghusada. Mereka yang dinilai telah mampu dan sering membantu penyembuhan maka akan diberi sertifikat. Sertifikasi ini dibuat untuk menaati aturan undang-undang kesehatan dan peraturan tentang batra (pengobatan tradisional) yang ditetapkan pemerintah. Bagi anda yang belum punya sertifikat, tentu jangan berkecil hati. Justru harus terus menerapkan dan mengamalkan kemampuan anda agar kelak dapat mengajukan permohonan sertifikasi penghusada. Sertifikasi penghusada ini biasanya akan menjadi syarat yang harus disertakan bila ada peserta POTD Satya Buana ingin membuka klinik penyembuhan. (*)

Tidak ada komentar: