Senin, 01 Agustus 2011

Sebelum Penyembuhan Massal, Tes Aura Dulu

Batam – Perjalanan Ketua Umum POTD Satya Buana, Drs Sutjahyo, dalam mengembangkan POTD Satya Buana kembali berlanjut. 16 Juli lalu, pria yang di kalangan anggota Satya Buana akrab disapa Pak Yoyok ini memenuhi undangan Ketua POTD Satya Buana Cabang Batam, Nur Ahmadi. Selama di Batam, sejumlah agenda penting sudah menanti Pak Yoyok. Dimulai dengan evaluasi peserta SB Batam di Lapangan Voli PT ATB (Aditya Tirta Batam). “Evaluasi berlangsung lancar dan kawan-kawan SB Batam antusias mengikuti,” ujar Pak Yoyok.

Tidak hanya evaluasi regular yang menjadi agendanya di Batam. Esoknya, 17 Juli, Pak Yoyok dan istri, Ny Siti Insiya, diajak para pengurus SB Batam untuk sejenak menikmati pulau yang pernah menjadi jujukan ratusan pengungsi Vietnam itu. Lokasi yang dikunjungi dan seakan menjadi menu wajib, adalah mampir sebentar ke Jembatan Barelang. Jembatan ini memang menjadi ikon Kota Batam, mirip dengan ikon Jembatan Ampera di Palembang. Puas menikmati suasana Jembatan Barelang, rombongan Pak Yoyok melanjutkan ke Pantai Khasanah Melayu.

Barulah malam harinya, agenda yang rada serius dimulai. Pak Yoyok menunjukkan profil singkat POTD Satya Buana dan wasiat terakhir pendiri POTD Satya Buana, Drs Edi Suwono. Batam adalah cabang SB kedua, yang menyaksikan tayangan tersebut setelah cabang SB Surabaya. Agenda di rumah Suryatman, salah satu anggota SB Batam itu berlanjut dengan rapat persiapan baksos penyembuhan massal yang akan digelar di Karimun,  Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Pengalaman menarik terjadi menjelang keberangkatan rombongan pada 18 Juli. “ Saya nggak menyangka kalau akan diajak teman-teman di Batam untuk foto aura,” tukas Pak Yoyok. Sebelum rombongan bertolak ke Karimun, mereka ternyata mampir ke kawasan Komplek Taman Harapan Indah, Bengkong, Batam. Di tempat ini, ada semacam klinik konsultasi metafisika yang mempunyai fotografi aura. Pak Yoyok diminta kesediaannya untuk foto aura. Hasilnya, aura Pak Yoyok didominasi warna biru, hijau, ungu, dan putih. Sedangkan aura Siti Insiya, dominan ungu.

Tentang aura putih ini, pemilik fotografi aura, Hilmi dan Dyan, mempunyai penafsiran tak biasa. “ Itu aura para wali,” begitu kata mereka seperti yang ditirukan Pak Yoyok. Mendengar hal itu, Pak Yoyok buru-buru meluruskan. “Kita hanya orang SB, Satya Buana. Orang biasa saja kok mbak, nggak ada wali.”

Tentang foto aura sendiri, Pak Yoyok sadar betul bahwa foto aura tak bisa dijadikan patokan utama. Pasalnya, aura manusia berubah-ubah tergantung kondisi psikis dan kesehatan. “Hasil foto aura tak begitu penting. Yang penting, adalah perbuatan kita yang mengarah ke kebaikan dan senantiasa meningkatkan ibadah kepada Tuhan yang Maha Kuasa,” kata Pria yang berdomisili di Pasuruan ini. Meski demikian, dengan latihan teratur di Satya Buana, aura seseorang akan terbentuk menjadi baik dan sehat. Aura yang sehat mencetak tubuh fisik menjadi sehat pula.

******



Selesai foto aura, rombongan langsung menuju Pelabuhan Domestik Sekupang. Dengan kapal cepat, rombongan menempuh perjalanan 1,5 jam sejak berangkat pukul empat sore. Sesampai di Karimun, rombongan disambut Ny Martini. Wanita ini adalah Ketua Pekerja Sosial. Dia mewakili istri Bupati Karimun, Hj Noorliza Nurdin yang berhalangan hadir. Tak heran, baksos penyembuhan massal ini merupakan kerjasama POTD Satya Buana Batam dengan Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Karimun.  

Baksos penyembuhan massal digelar 19 Juli 2011. Ratusan warga Karimun ikut hadir di penyembuhan yang digelar di Gedung RMB (Rumpun Melayu Bersatu) itu. Penyembuhan dipimpin langsung Pak Yoyok, dan diback-up penuh pengurus dan peserta Satya Buana Batam.  Event ini sekaligus melatih kemampuan para peserta Satya Buana Batam, untuk makin meningkatkan pengalaman dan jam terbang mereka di bidang penyembuhan.

Rombongan Satya Buana kembali ke Batam sore harinya. 20 Juli, Pak Yoyok beserta istri kembali ke Jawa Timur. (*)

Kamis, 14 Juli 2011

Sarasehan Di Sasana Rusunawa Randuagung Satya Buana Cabang Surabaya 3 Juli 2011

Untuk menjalin silaturahmi antara POTD Satya Buana pusat bersama pengurus Satya Buana cabang Surabaya dan para peserta, maka diadakan sarasehan disasana Rusunawa Randuagung Surabaya yang juga dihadiri oleh ketua umum pusat Bapak Yoyok. Dalam sarasehan tersebut untuk pertama kali ditayangkan profil tentang keilmuan POTD Satya Buana mulai dari hakekat Satya Buana, tujuan pelatihan, tingkat keilmuan hingga tentang cabang-cabang keilmuan Satya Buana yang semua ditemukan oleh pendiri POTD Satya Buana (alm. Drs. Edi Suwono). Diharapkan setelah peserta menyaksikan profil ini, peserta dapat bersemangat dalam berlatih serta menempuh seluruh kurikulum materi pelatihan hingga mencapai tingkat terakhir yaitu tingkat Satya Buana (SB).








Rabu, 15 Juni 2011

Silahturohmi Ketua Umum Bapak Yoyok ke Satya Buana Cab. Jember

Silahturohmi ketua umum bapak Yoyok ke Satya Buana cabang Jember pada tanggal 4 Juni 2011 bertempat di diperumahan Pondok Bambu Jember dikediaman Ibu Budi Waluyo yang bertindak sebagai pengurus Satya Buana cabang Jember. Pertemuan ini diselenggarakan dalam rangka memenuhi undangan para pengurus dan keluarga besar Satya Buana cabang Jember untuk membentuk kepengurusan baru sebagai upaya mewadahi keinginan anggota senior yang ingin berlatih kembali dan sekaligus memenuhi harapan masyarakat yang juga ingin bergabung dengan Satya Buana cabang Jember. Selamat dan semoga sukses dalam membangun kembali Satya Buana cabang Jember.





Bapak Purnw. Kolonel TNI AD H. Giman Sukriatno Ba. adalah peserta Satya Buana cabang Jember yang telah mencapai tingkat terakhir dalam cabang keilmuan Satya Buana yaitu senam pernafasan Lansia. Dalam usia nya 76 tahun beliau tetap bersemangat dalam berlatih. Semoga peserta Satya Buana senam pernafasan Lansia di cabang-cabang Satya Buana di Indonesia dapat meneladani beliau dalam upaya menjaga dan membangun kesehatan jasmani dan rohani.



Jumat, 10 Juni 2011

Jika Takabur, Habislah Satya Buana

Catatan:
Kharisma Abadi *)


Suatu malam di awal Tahun 1990-an. Jarum pada jam dinding menunjukkan jam 12 malam lebih. Ketika itu, Pak Wono – panggilan Drs Edi Suwono- sedang bersantai di rumahnya yang terletak di Jalan Diponegoro, Pasuruan Jawa Timur. Suasananya sudah sepi. Sejumlah pasien yang minta diterapi Pak Wono sudah pulang. Pak Wono hanya ditemani seorang murid. Namanya Michael Kusuma.

Michael adalah salah satu murid Pak Wono yang sebenarnya termasuk senior. Dia warga etnis Tionghoa, tetapi sangat percaya dengan apa yang diajarkan mendiang Pak Wono. Waktu itu, POTD Satya Buana belum lahir. Di masa tersebut, Pak Wono dan Michael masih mengikuti disiplin ilmu tenaga dalam lain.

Sambil menikmati angin malam dan heningnya suasana, terjadi obrolan berikut.

Selasa, 17 Mei 2011

Tc Pelatih Tanggal 11-14 Mei 2011 di Samarinda

Kunjungan ketua umum pusat Satya Buana bapak Yoyo Sutjahyo dalam rangka TC pelatih cabang-cabang keilmuan Satya Buana dan pemantapan jurus-jurus Satya Buana yang diikuti oleh calon pelatih dari Satya Buana cabang Samarinda yang dikomandani oleh bapak Bakhtiar cs, yang dengan antusiasnya mengikuti pelatihan dan pemantapan jurus hingga tuntas dan dilanjutkan silaturrahmi ke Satya Buana cabang Balikpapan.











Senin, 09 Mei 2011

Evaluasi cabang Bengkulu tanggal 8 Mei 2011 di Pantai Panjang


Evaluasi cabang Bengkulu tanggal 8 Mei 2011 di Pantai Panjang dan dilanjut dengan aplikasi latihan kepekaan dasar bagi para peserta. Dari latihan tersebut peserta pria dan wanita sama-sama mampu merasakan objek yang dijadikan sarana untuk melatih kepekaan dasar.






Minggu, 13 Februari 2011

ALAMAT SATYA BUANA SE-INDONESIA

 1. Balikpapan
    Jl. MT. Haryono No. 112 D Kode Pos 76114.
    Contact Person : Ir.H. Firmansjah KW. Diplom. Ing GI/GF : 
    HP. 08158821740/0542-875716
2. Banyuwangi
    Rumah Sakit. PCNU Rogojampi.
    Contact Person : Sujanto : HP. 08124926391/0334-417675
3. Bontang
    PT. Badak Rimah PC 111/21
    Contact Person : Abdullah Mot 08125807817
4. Bengkulu
    Jl. Hibrida 3 RT. 5 RW. 5 No. 58 Sidomulyo, Kec. Gading Cempaka
    Contact Person :
    1. Ir. Nazamudin : HP. 081919236671/0736-27458
    2. H. Bastari Hamid SKM. MM : HP. 085268546693/0736-26458
    3. Ir. Ismakun Budiono : HP. 08127387890
5. Bojonegoro
    Jl. Trunojo No. 32.
    Contact Person :
    1. Ir. Soejoto : HP. 081359164988/0353-881534
    2. Tolkhah : HP. 081331097230

Minggu, 06 Februari 2011

Cabang-cabang Keilmuan Satya Buana


Dalam perkembangannya sejak berdiri tahun 1993, keilmuan Satya Buana telah terbagi dalam 5 (lima) cabang keilmuan khusus, untuk menjawab kebutuhan dan tuntunan zaman yang semakin tua. 5 (lima) keilmuan tersebut tetap bersumber pada keilmuan induknya, yaitu keilmuan Satya Buana.

5 (lima) cabang keilmuan tersebut adalah :
  1. Keilmuan “Satya Buana” (Micro Cosmos); tujuannya mewujudkan manusia dengan kondisi sehat jasmani dan rohani secara mandiri serta menuju manusia yang fitrah. Hakekatnya Upaya manusia didalam rangka mengembangkan dan menghidupkan potensi bio energi yang terdapat dalam tubuh melalui rangsangan, serapan, daya inti bumi dan prana alam yang insya Allah dengan ridhoNya mampu mewujudkan manusia yang utuh dengan kondisi fitrah yang serasi, selaras, seimbang. Sehingga naluri alamiahnya dapat bekerja aktif otomatis memiliki pribadi yang berjati diri yang sehat jasmani dan ruhani.
  2. Keilmuan “Senam Pernafasan Lansia” yaitu keilmuan yang diperuntukkan bagi manula (lanjut usia). Tujuannya untuk menciptakan kondisi taqwa dan berpasrah diri pada yang Maha Kuasa, serta membangkitkan semangat ibadah yang baik dan ikhlas.Hakekatnya adalah Upaya manusia yang telah memasuki usia udzur untuk mempersiapkan hati yang bersih jiwa yang penuh taqwa kepada Allah swt dengan kondisi badan yang segar, sehat serta memiliki cahaya keimanan menjadikan khusnul khotimah di akhir hayat dengan melaksanakan inti nafas dzikir “Lailaha illAllah” dengan melakukan gerak jurus yang sederhana.
  3. Keilmuan “Macro Cosmos” : Keilmuan ini diperuntukkan bagi yang sudah mencapai tingkat Purnama Bersinar-1 (Tingkat VIII.1)
  4. Keilmuan "Senam Pernafasan Wanita" , tujuannya yaitu memberikan nilai-nilai tauhid kepada kaum wanita muslimah supaya dapat menjaga hati, ketaatan kepada Allah serta menjaga harga diri dan kehormatannya.Hakekatnya adalah Upaya kaum wanita muslimah untuk mewujudkan harapan ; bila sebagai seorang ibu akan dapat mendidik putra-putrinya menjadi anak yang soleh dan solehah, sebagai pribadi dia akan selalu dapat menjaga ketaatannya dalam bertaqwa, dan sebagai istri dengan ikhlas mendarmabaktikan dirinya kepada suami, guna memperoleh kebahagian dunia dan akhirat.
  5. Keilmuan “Senam Pernafasan anak-anak”; tujuannya yaitu keilmuan yang dikhususkan untuk anak-anak 7 sampai 15 tahun. Selain menanamkan nilai-nilai tauhid secara dini kepada anak-anak, keilmuan ini juga bertujuan untuk melatih dan mencerdaskan otak kanan dan otak kiri pada anak-anak, sehingga muncul jiwa dan kreativitas yang baik dan berkembang secara positif.

Jumat, 14 Januari 2011

Kunjungan Pembina ke Jawa Timur Tanggal 13 Januari 2011

Mengevaluasi tata tertib evaluasi dan kenaikan tingkat serta pembuatan makalah. Dilanjut dengan membahas organisasi bersama badan pengawas Ir. Soejoto dari Satya Buana Cabang Bojonegoro dan disaksikan pula oleh koordinator wilayah Kalimantan Selatan Ibu dra. Denok dikediaman Bapak Ir. H. Ananto.

Rabu, 05 Januari 2011

Insya Allah, Satya Buana Masih Lurus

Catatan : Kharisma Abadi
Saat anda mendengar istilah tenaga dalam, apa yang kali pertama muncul di benak anda?


Jawabannya pasti beragam. Ada menganggap tenaga dalam (TD) itu pukulan jarak jauh. Atau memukul lawan tanpa disentuh lalu terpental. Atau juga, TD itu memecahkan mampu memecahkan setumpuk balok es, berjalan di atas bara api, kebal bacokan, berdiri diatas kertas yang diangkat, membengkokkan besi, dan sebagainya. Pasti itulah yang muncul di sebagian benak kita, karena memang hanya itulah yang selama ini paling sering didemokan para praktisi TD.

Ada juga yang menganggap TD itu tidak ada dan hanya trik tipuan. Buktinya, kenapa Indonesia bisa dijajah selama 3,5 abad oleh Belanda kalau memang dulu banyak orang sakti yang menguasai TD. Bahkan, ada juga kalangan ekstrim yang mengharamkan belajar TD, karena dari pengalaman mereka, TD itu syirik dan bersekutu dengan jin.

Semua informasi itu bisa anda dapatkan di internet ini. Internet memang gudangnya informasi, mulai baik sampai buruk, mulai benar sampai salah, sampai informasi yang dianggap sampah juga luar bisa berjubel banyaknya. Jangankan soal TD yang remeh, soal perbedaan agama yang sensitif pun juga saling serang di internet.

Pokoknya, anda jangan sampai bingung…kalau bingung,…ya pegangan dong….(he…he…he…)

Banyak definisi tentang tenaga dalam. Namun menurut saya, tenaga dalam itu sebenarnya adalah tenaga bioelektromagnet yang ada dalam tubuh manusia. Bioelektromagnet berhubungan dengan potensi biolistrik dalam tubuh kita, dimana bila ada medan listrik maka dipastikan juga terdapat medan magnet.

Kenapa kita kalah dengan penjajah selama ratusan tahun, padahal banyak terdapat orang sakti di jaman dulu ? Hal itu juga sudah saya jabarkan di tulisan terdahulu. TD atau ilmu kesaktian di nusantara kita saat itu hanya kebal bacokan atau kebal pukulan, tetapi tidak kebal peluru. Maka para pendekar di jaman itu mencari semacam ritual –katakanlah begitu- supaya bisa kebal peluru juga. Karena belajarnya susah, maka tak banyak orang yang bisa menguasai kebal tembakan. Selain itu resikonya nyawa, jadi ya siapa sih yang mau menguji nyawa yang cuma ada satu ini ?